Login untuk memfavoritkan fatwa Lafadz Shalawat Bagaimana Yang Paling Utama?
Apakah ada tatacara tertentu dalam bershalawat agar pahalanya dilipatkan sebanyak jumlah makhluq yang diciptakan Allah atau semisalnya? Serta adakah lafadz khusus yang dengan membacanya, pahala shalawat akan dilipatgandakan?
Segala puji bagi Allah, serta shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah, keluarga dan para sahabatnya. Amma ba’du:
Kami belum menemukan riwayat yang menunjukkan lafadz tertentu dalam bershalawat akan melipatgandakan pahalanya sejumlah makhluq yang diciptakan Allah. Adapun tentang pahala shalawat yang dilipatgandakan, secara umum, ada dalam hadits shahih, diantaranya :
إذا سمعتم المؤذن فقولوا مثل ما يقول، ثم صلوا علي، فإنه من صلى علي صلاة صلى الله عليه بها عشرا
“Apabila kalian mendengar muadzin (mengumandangkan adzan), maka ucapkan seperti yang dia ucapkan, kemudian bershalawatlah atasku, karena barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali.” [1] HR Muslim dan lainnya
Yang dimaksud bershalawat kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam adalah meminta agar Allah memberikan tambahan kasih sayang, pujian dan keselamatan bagi Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Sehingga balasan yang diterima adalah dia mendapatkan shalawat dari Allah berupa kasih sayang, ampunan serta keridlaan dari Allah tabaraka wa ta’ala. Sebagaimana disebutkan oleh penulis Tuhfatul Ahwadli : “Maksud dari Allah akan bershalawat sepuluh kali adalah; Allah akan memberikan dengan satu shalawat tersebut sepuluh kali kasih sayang-Nya.” [2] Tuhfatul Ahwadzi
Kemudian, tidak mengapa untuk bershalawat kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sejumlah ini dan itu meskipun tidak diriwayatkan dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tapi juga tidak ada larangan secara syariat, sebagaimana Imam Syafi’i rahimahullah berkata : “Semoga Allah memberikan shalawat kepada nabi kita selama orang-orang yang berdzikir masih mengingat-Nya serta orang-orang yang lalai masih melupakan-Nya.” [3] Ar Risalah
Meskipun tidak diragukan, bahwa yang paling utama adalah menggunakan lafadz shalawat sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, dimana ketika para sahabat bertanya kepada beliau : “Kami sudah mengetahui bagaimana mengucapkan salam kepadamu, maka (ajarilah kami) bagaimana bershalawat kepadamu.” Beliau menjawab : Bacalah
اللهم صلِّ على محمد وعلى آل محمد كما صليت على آل إبراهيم إنك حميد مجيد 4
Al Hafidz Ibnu Hajar berkata : “Dari cara mengajarnya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam kepada para sahabatnya tentang tata cara bershalawat setelah mereka menanyakan hal tersebut kepada beliau diambil kesimpulan bahwa tata cara tersebut merupakan cara yang paling utama dalam bershalawat, karena Rasulullah tidak akan memilih kecuali yang paling utama.”
Apakah jawaban ini bermanfaat?
Fatwa Terkait
- Tidak ada fatwa terkait.